Ketika saya masih SMA
saya masuk ke jam tambahan taekwondo,lalu saya bertemu dengan seorang pelatih, bernama
melinda dia adalah seorang pelatih yang harmonis, baik, tegas, dan bertanggung
jawab tetapi kelemahannya adalah terkadang suka memberikan harapan palsu selama
saya memasuki pelatihan taekwondo itu saya merasa nyaman karena selain memiliki
pelatih yang baik saya juga bertemu dengan teman yang ramah
Saat sore hari pulang
sekolah komunitas taekwondo dipanggil ke ruang pelatihan dan ada pengumuman
bahwa tepatnya pada tanggal 7 juli 2015 akan diadakan perlombaan O2SN 2015 yang
bertempat di gedung olahraga tasikmalaya. Dan pada saat itu saya sedang pesimis
untuk mengikuti lomba karena kaki saya sedang terluka karena tertabrak oleh
motor dan belom sembuh lalu nilai ujian harianku pun menurun karena diriku
sudah mengenal dunia cinta kebetulan saat itu saya sedang patah hati (galau)
lalu saya beranggapan bahwa saya tidak akan mampu mengikuti perlombaan taekwondo
tsb.
Ketika semua murid
sudah pulang dan keluar dari aula pelatiha. saya mendatangi pelatih yang biasa
di panggil “sabeum” , sabeum maaf saya tidak dapat mengikuti perlombaan tsb.
Ucapku kepada sabeum, lalu beliau memandangku dan memegang tanganku serta
memelukku dan “bertanya aldona kamu sedang ada masalah? Sehingga tidak dapat
mengikuti perlombaan tsb apa kendalannya? biar sabeum bantu” lalu saya hanya
menggelengkan kepala dan tertunduk, lalu sabeum mengelus kepalaku dengan lembut
dan memandangi ku kembali seakan penuh harapan aku akan menceritakan sesuatu
hal dan akhirnya karna saya tidak tega melihat sabeum akhirnya saya menceritakan
apa yang menjadi kendalannya.
“sabeum kaki saya memar
dan tidak ada yang tahu kalo kaki saya sedang terluka, lalu hati saya sedang
galau karena ada seseorang yang menyakiti hatiku dia menghianatiku lalu setiap
ujian harian nilai saya menjadi turun dan saya sangat sedih sekali ,saya tidak
ada mengikuti perlombaan tsb karena saya yakin ketika pelatihan saya tidak akan
konsen dan saya ingin libur dulu dari komunitas ini sampai saya kembali pulih
seperti aldona yang dulu. Lalu sabeum menasehatiku dengan kata-kata yang
membuat ku terpukul dan sadar ahwa tidak seharusnya saya seperti ini.
“aldonaku sayang sabeum
tau apa yang kamu rasakan saat ini , ingatlah suatu saat nanti ada sesuatu hal
yang mengharapkan mu untuk hadir dalam mencapai suatu keberhasilan,lalu pada
saat itu ada masalah dengan kepribadianmu apakah kamu akan menolak? Sesuatu hal
itu adalah apa yang kamu harapkan dan nantikan apakah kamu akan beranggapan
kesempatan kedua?” saya terdiam dan berpikir bagaimanan jika saya tidak dapat
bangkit kembali dari rasa terpuruk itu? Lalu sabeum berkata lagi” segala
sesautu ada solusinya aldona kamu tidak usah takut dan tidak usah cemas karena
kmau memiliki orang-orang yang sayang sama kamu dan mendukung kamu jadi ayo
kamu harus bangkit dan harus menjadi seseorang yang berguna buat suatu
komunitas kamu ,jangan samaratakan perasaan kepribadian kamu dengan pekerjaan
kamu.” Saat itu juga saya memandang sabeum dengan mata yang berkaca-kaca dan
langsung memeluk sabeum pada saat itu juga saya mengambil keputusan buat ikutan
perlombaan O2SN. Setelah membicarakan hal itu sabeum mengajak saya ke ruang
kesehatan disekolah dan mengobati kaki saya yang memar serta ditungguin
jemputan oleh supir saya.
Keesokan harinya saya
mulai rajin latihan dan semangat lagi dalm belajar saya tinggalkan rasa sakit
hati saya, saya tidak boleh egois dengan kewajiban saya soal cinta yang
melukaiku aku akan buktikan kepada dia bahwa dia menyesal telah menyakiti hati
saya. Hingga tibalah saatnya perlombaan dimulai saat itu saya melihat lawan
saya adalah dia seseorang yang telah menyakiti hati saya jadi harus saya
kalahkan dan kemenangan akan saya dapat demi nama sekolah,sebeum,komunitas,dan
diri saya. Dan hasil nya kemenangan juara 2 dimenangkan oleh sekolah saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar